Tentu saja sebelum dapat ditanami lahan tersebut harus dicangkul terlebih dahulu supaya gembur. Bermodalkan 1 buah cangkul saja tim yang bertugas mencangkul bekerja dengan semangat secara bergantian hingga tuntas. Memerlukan tenaga yang cukup ekstra karena lahan ini sudah cukup lama tidak digunakan sehingga tanahnya menjadi agak keras, dan kami lupa membasahinya terlebih dahulu. Pencangkulan dilakukan hingga tanah terbuka, artinya tanah bagian bawah dipindahkan ke atas permukaan tanah.
Sambil menunggu proses pencangkulan selesai, sebagian dari kami berangkat untuk mengambil Pupuk Organik Cair DZA (POC DZA) di salah satu rumah warga. Pupuk tersebut merupakan hasil dari praktek pembuatan POC DZA bersama dengan masyarakat Desa Cigawir. Pupuk yang telah difermentasikan selama 2 bulan lebih ini dibuka untuk kemudian diaduk. Aroma khas POC ini langsung menyerang indera penciuman orang-orang disekitarnya =)). Namun hal itu tidak mematahkan semangat kami, justru menantang kami untuk bertahan mengaduknya selama +-15 menit. Setelah diaduk pupuk tersebut kami kemasi untuk dibagikan kepada warga dan sebagiannya digunakan untuk menyuburkan lahan yang hendak kami pakai.
Untuk dapat digunakan POC DZA ini harus dicampurkan dengan air, maka dari itu kami membuat/memodifikasi saluran air di sekitar lahan agar dapat digunakan untuk mencampur pupuk juga mengairi lahan. Aliran air ini berasal dari saluran irigasi dipinggir lahan. Seperti bermain game, kami harus membuka jalan yang 1 dan menutup jalan yang lain agar air mengalir ke arah yang tepat. Kami juga harus membersihkan tanaman liar yang tumbuh di sekitar jalan air tersebut dan memperdalamnya supaya air dapat mengalir dengan baik. Serta dengan memanfaatkan bambu bekas kami membuat sebuah pancuran air.
Setelah lahan selesai dicangkul dan saluran air selesai dibuat tiba saatnya mencampurkan pupuk. Kami mencampurkan pupuk dengan air dalam ember kecil kemudian menyiramkannya ke lahan, begitu seterusnya hingga seluruh lahan yang telah dicangkul tersirami pupuk. Pemupukan lahan ini bermaksud untuk menyiapkan unsur hara dalam tanah agar siap saat ditanami nanti, maka dari itu lahan kami biarkan dulu selama beberapa hari sebelum ditanami.